Sekilas Tentang Masaru Emoto

Dr. Masaru Emoto

Masaru Emoto adalah seorang pria enerjik kelahiran Yokohama, Jepang, 22 Juli 1943. Menyelesaikan pendidikannya di Yokohama City University, dan tercatat sebagai salah satu ahli dan peneliti di Hado Institute yang bermarkas di Tokyo, Jepang. Masaru Emoto tutup usia pada tanggal 17 Oktober 2014 silam, atau di usia 71 tahun. Sempat tersiar kabar bahwa dia masuk Islam setelah menyaksikan sendiri bukti-bukti keindahan struktur partikel molekul Air Zam-Zam yang tidak pernah ia jumpai pada jenis air lainnya di manapun di seantero jagad yang pernah ia teliti.

Sebelas tahun sebelum meninggal, atau tepatnya tahun 2003, Masaru Emoto mengungkapkan hasil penelitiannya mengenai keajaiban sifat air. Setelah mengamati lebih dari dua ribu contoh foto kristal air yang dikumpulkannya dari berbagai penjuru dunia, Emoto menemukan fakta yang sangat mencengangkan bahwa partikel pada molekul-molekul air ternyata bisa berubah-ubah formasi sesuai dengan stimulus manusia disekelilingnya. Stimulus yang positif memicu klasterisasi kristal air yang cantik menawan, sementara stimulus yang negatif merusak formasi klasterisasi kristal air menjadi partikel-partikel yang berantakan tak beraturan.

Semua fakta-fakta menakjubkan tentang air menjadi semacam terobosan berharga secara keilmuan dalam mengukuhkan keyakinan kita terhadap segala keajaiban penciptaan alam. Memang, ada juga yang tidak percaya begitu saja terhadap temuan-temuan Masaru Emoto ini, namun sampai sejauh ini tidak ada yang bisa membuktikan di titik mana kekurangan fakta-fakta yang disingkap oleh Emoto tersebut. Lepas dari persoalan apakah benar atau salah temuan-temuan yang disampaikan oleh Masaru Emoto, yang jelas berikut ini adalah fakta tentang air yang tidak mungkin diragukan lagi kebenarannya:

 أَوَلَمْ يَرَ الَّذِينَ كَفَرُوا أَنَّ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ كَانَتَا رَتْقاً فَفَتَقْنَاهُمَا وَجَعَلْنَا مِنَ الْمَاء كُلَّ شَيْءٍ حَيٍّ أَفَلَا يُؤْمِنُونَ

Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman? (QS. Al-Anbiya: 30)

Jika memang betul kabar yang pernah tersiar bahwa Masaru Emoto masuk Islam, boleh jadi ayat di atas sempat dibaca olehnya sebelum pada akhirnya dia mengambil keputusan hidup yang sangat prinsipil itu. Sebaliknya, jika kabar itu ternyata tidak benar, katakanlah seperti itu misalnya, maka itu tidak akan mengurangi sedikitpun keagungan Islam. Ada atau tidak ada ahli yang berpindah agama dari non muslim menjadi muslim, Islam tetaplah ya'lu walaa yu'la 'alaih (tinggi dan tidak akan ada yang melampaui ketinggiannya). Wallahua'lam

0 Response to "Sekilas Tentang Masaru Emoto"

Posting Komentar